Makalah tentang Kewirausahaan

 Kata Pengantar 

Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan 

A. Latar Belakang 

B. Rumusan Masalah 

C. Tujuan 

Bab 2 Pembahasan 

A. Peluang Usaha dan Contohnya 

B. Produksi dan Contohnya 

C. Komunikasi dan Contohnya 

Bab 3 

Penutup 

A. Kesimpulan 

B. Saran 

Daftar Pustaka 


Daftar Isi 

Pendahuluan .....,




Pendahuluan 

A. Latar Belakang  

Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak, 

moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai 

resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern. 

Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam 

masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi (bisnis) 

dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahan

Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak, 

moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai 

moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan sebagai 

resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis) yang modern. 

Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam 

masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan terkait dengan etika ekonomi (bisnis) 

dapat dicermati pada pendapat Salim Siagian dan Asfahani (1995) yang menyatakan sebagai 

berikut: Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemapuan untuk memberikan tanggapan 

yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih 

baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan melayani lebih 

banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan 

menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas dan 

inovasi serta kemampuan manajemen.

Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang 

inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai 

semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan lamban. 

Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru, yang 

merupakan gabungan dari lima hal, yakni: a. pengenalan barang; b. metode produksi baru; c. 

sumber bahan mentah baru; d. pasar-pasar baru; e. organisasi industri 

A. Peluang usaha dan contoh

Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana seseorang atau 

sekelompok mendapatkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu 

usaha atau bisnis. Sebuah peluang usaha itu esensinya adalah asas 

manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda, adalah penawaran 

terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu 

saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda. Jika 

peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas 

sedemikian rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan. 

Perlu juga di garis bawahi bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang 

kreasi yang independen dan mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang 

ikut-ikutan demi mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata 

Seorang wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif 

untuk mendapatkan hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam 

membuka usaha dan pemilihan bisnis yang tepat dengan modal yang 

dimiliki oleh calon wirausahawan. Banyak peluang yang di sia- siakan, 

sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat 

peluang dan yang melihat pun belum tentu berani memanfaatkan peluang 

tersebut. hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta 

berani mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat 

memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan 

memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. jika berhasil dapat 

dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari 

resiko yang harus di hadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan 

pengalaman yang sangat berharga. 

Seorang wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif 

untuk mendapatkan hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam 

membuka usaha dan pemilihan bisnis yang tepat dengan modal yang 

dimiliki oleh calon wirausahawan. Banyak peluang yang di sia-siakan, 

sehingga berlalu begitu saja karena tidak semua orang dapat melihat 

peluang dan yang melihat pun belum tentu berani memanfaatkan peluang 

tersebut. hanya seorang wirausahawan yang dapat berpikir kreatif serta 

berani mengambil risiko itulah yang dengan tanggap dan cepat 

memanfaatkan peluang. Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan 

memiliki konsekuensi bagi pengambil keputusan. jika berhasil dapat 

dikatakan mendapat keuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari 

resiko yang harus di hadapi. Namun demikian, hal itu dapat dijadikan 

pengalaman yang sangat berharga. 

Contoh peluang usaha jasa design grafis, jasa konsultan, loundri, buka usaha catering, bisnis online, membuka cofee shop. 

B. Rumusan Masan Masalah

1. Bagaimana Sumber Peluang Suatu Usaha?

2. Bagaimana Analisa Suatu Peluang Sebelum Dijadikan Sebuah Usaha?

3. Bagaimana Karakteristik Wirasausaha?

C. Tujuan 

1. Mengetahui Bagaimana Sumber Peluang Suatu Usaha

2. Mengetahui Bagaimana Analisa Suatu Peluang Sebelum Dijadikan 

Sebuah Usaha

3. Mengetahui Bagaimana Karakteristik Wirasausaha

B. Produksi dan Contohnya 

Produksi adalah suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang 

output. Dapat pula dikatakan bahwa produksi adalah rangkaian proses yang meliputi 

semua kegiatan yang dapat menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan 

jasa. Dalam kegiatan produksi ini, dikenal pula suatu teori produksi. Teori produksi 

adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan 

dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang 

dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input 

tertentu, serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal 

mungkin.1

Teori produksi yang paling banyak dikenal adalah “Hukum Tambahan Hasil 

yang Semakin Berkurang” atau Law of Diminishing Return. Teori produksi ini 

dikemukakan David Ricardo yang tertulis di dalam bukunya yang berjudul “Principle of 

Political Economic and Taxation”. Di dalam Hukum Tambahan Hasil yang Semakin 

Berkurang tersebut, dijelaskan mengenai sifat pokok dari hubungan antara tingkat 

poduksi dan tenaga kerja yang digunakan utnuk mewujudkan produksi tersebut.2

Teori Produksi Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang ini menyatakan Ini tidak diperkenankan 

memainkan pengaruhnya yang merugikan pekerja, produksi dan distribusi.

Contoh Produksi

Berikut contoh kegiatan produksi primer, sekunder, maupun tersier yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sesuai bidang-bidang produksinya:
1. Produksi ekstraktif adalah produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam tanpa mengolahnya lebih lanjut. Contohnya, pertambangan, penangkapan ikan, dan lain-lain.
2. Produksi agraris adalah produksi yang mengolah alam dengan cara memelihara tanaman dan hewan. Contohnya pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain.
3. Produksi industri adalah produksi yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi hingga barang jadi. Contohnya:
  • Bahan mentah menjadi barang jadi. Contohnya, kedelai diolah menjadi tempe.
  • Bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Contohnya, kapas diolah menjadi benang pintalan.
  • Bahan setengah jadi menjadi barang setangah jadi. Contohnya pintalah benang diolah menjadi kain.
  • Bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Contohnya, kain diolah menjadi pakaian pariwisata. Hal ini termasuk bidang produksi industri karena mengolah objek wisata alam untuk mendatangkan wisatawan sehingga diperoleh pendapatan.
4. Produksi perdagangan, adalah produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi ke pihak yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Contohnya, toko, supermarket, kios, dan lain-lain.
5. Produksi jasa, adalah produksi yang membantu dan memperlancar produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi ini tidak menghasilkan barang melainkan hanya menghasilkan jasa. Adapun jenis-jenis dari perusahaan jasa, yaitu:
  • Jasa bisnis, seperti bank, konsultan, dan lembaga keuangan lainnya.
  • Jasa perdagangan, seperti supermarket, toko, warung, dan usaha perawatan maupun perbaikan.
  • Jasa infrastuktur, seperti jasa komunikasi dan transportasi.
  • Jasa sosial atau personal, seperti restoran dan kesehatan.
  • Administrasi publik, seperti pendidikan dan pemerintahan
  • C. Komunikasi dan contohnya
  • Luthans (2006:372) menyatakan,”kebanyakan definisi komunikasi yang digunakan dalam buku perilaku organisasi menekankan penggunaan simbol-simbol untuk mentransfer arti informasi. Robbins (2008:5) Komunikasi meliputi transfer maupun pemahaman makna. Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006:3) komunikasi adalah proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi kata-kata, senyuman, anggukan kepala, gerakan tangan, sikap badan , gerakan mata yang berakibat diterimanya arti, sikap, atau perasaan yang sama. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media) Peran Komunikasi dalam lingkungan pendidikan disebut juga dengan informasi kependudikan dan komunikasi pendidikan, sebab terjadinya komunikasi memang di dunia pendidikan. Pendidikan merupakan proses yang panjang, yang melibatkan banyak unsur seperti pendidik, administrator pendidikan, proses, komunikasi, peserta didik, pesan-pesan atau informasi pendidikan, dan adanya tujuan-tujuan yang dicapai dari proses pendidikan dimaksud. Pada pelaksanaan pendidikan formal atau pendidikan melalui lembaga-lembaga pendidikan sekolah, tampak jelas bahwa proses komunikasi sangat dominan kedudukannya. Karena dalam proses pendidikan memang sebagian besar hanya bisa dilakukan melalui adanya proses komunikasi
  • Contoh komunikasi lisan misalnya meeting dengan klien, wawancara kerja, atau dua orang yang sedang berbicara. Komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak jauh. Misalnya pembicaraan melalui teleconference, berbicara melalui telepon, dan video call.
  • Bab III
  • Penutup
  • A. Kesimpulan
  • Kewirausahaan adalah proses kehidupan manusia dalam memknai kehidupan melalui kerja dan usaha untuk menghasilkan bahan baku menjadi bahan siap pakai. Kewirausahaan tujuan intinya proses yang akan mendatangkan hasil. Begitu juga dengan peluang usaha yang akan berguna bagi kehidupan manusia. Adanya kerja keras dan ushaa untuk berpeluang untuk melakukan suatu usaha. Contohnya mendirikan tempat jualan nasi Ampera dan membuka loundri.
  • Selanjutnya produksi Produksi adalah suatu proses untuk mengubah barang input menjadi barang 

    output. Dapat pula dikatakan bahwa produksi adalah rangkaian proses yang meliputi 

    semua kegiatan yang dapat menambah atau menciptakan nilai guna dari barang dan 

    jasa. Dalam kegiatan produksi ini, dikenal pula suatu teori produksi. Teori produksi 

    adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan 

    dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi kata-kata, senyuman, anggukan kepala, gerakan tangan, sikap badan, gerakan mata yang berakibat diterimanya arti, sikap atau perasaan yang sama.

    Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)  Peran  Komunikasi dalam lingkungan pendidikan Disebut juga dengan informasi kependidikan dan komunikasi pendidikan, sebab terjadinya komunikasi memang di dunia pendidikan. Pendidikan merupakan proses yang panjang, yang melibatkan banyak unsur seperti pendidik, administrator pendidikan, proses, komunikasi, peserta didik, pesan-pesan atau informasi pendidikan, dan adanya tujuan-tujuan yang dicapai dari proses pendidikan dimaksud. Pada pelaksanaan pendidikan formal atau pendidikan melalui lembaga-lembaga pendidikan sekolah, tampak jelas bahwa proses komunikasi sangat dominan kedudukannya. Karena dalam proses pendidikan memang sebagian besar hanya bisa dilakukan melalui adanya proses komunikasi.

B. Saran

Demikian pembahasan dari makalah ini, kami menyadari bahwa 

masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan 

kritik yang membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah 

selanjutnya, semoga makalah ini dapat berguna, khususnya bagi kami dan 

mahasiswa pada umumnya untuk dapat memperluas pengetahuan bagi pembaca.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku Surgaku

Pemasaran Buku

Membuat Resume Mendunia