GAIRAH MENULIS PUISI
Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Pertemuan ke-5, Gelombang 25-26
Hari Jum'at, 27 Mei 2022
Narasumber : Dra. E. Hasanah, M. Pd
Moderator: Dail Ma'ruf
Tema : Gairah Menulis Puisi
Belajar tidak Mandang usia mulai dari ayunan sampai ke liang lahat. Belajar membuat kita banyak tahu tentang hal apa saja yang bermanfaat.
Malam ini belajar menulis di grup Wat bersama narasumber dan moderator hebat. Materi malam ini sangat romantis yaitu menulis tentang puisi. Malam ini saya tidak mau ketinggalan karena belajar si grup WA pada gelombang 23-24 belum merasa puas. Jadi malam ini saya ikut bersama peserta baru. Saya masih banyak belum mengerti tentang tulis menulis. Lagi pula belajar ini sangat menyenangkan karena banyak ilmu baru.
Terima kasih bunda Hasanah dan Pak Dail.
Puisi adalah ungkapan perasaan yang paling dalam dituangkan melalui goresan kata demi kata. Kata-kata yang disampaikan sangat puitis sekali. Mempunyai makna yang tersendiri untuk diungkapkan.
Kalau berbicara mengenai gairah identik dengan semangat. Semangat untuk menulis puisi itu luar biasa. Gairah merupakan antusias tinggi untuk melakukan sesuatu yang bermakna.
Menurut KBBI gairah itu adalah keinginan kuat, bersemangat.
Menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa atau menulis yang melahirkan pikiran atau perasaan lewat bahasa.
Sedangkan puisi adalah ragam sastra yang terkait dengan irama Matra, ritma, bahasa, penyusunan larik dan bait. Puisi disebut juga dengan sajak.
Belajar puisinya jg di komunitas belajar menulis dan blogger
Belajar puisi telelet, akrostik, atau puisi2 lainnya.
apa pula itu : irama matra, rima , bahasa, penyusunan larik dan bait
ini ada puisi dari pujangga Pak nastain
masuk kriteria puisi apa bunPagi ini embun mengetuk pintu hatiku
Membangunkan dari mimpiku yang sempat tertunda
Sang embun dengan beningnya memberi segarnya
Mengobati rindu ini yang lagi dahaga
Aku terdiam menyaksikan embun dengan kesuciannu terusir oleh hangatnya mentari
Hangat yang selalu ditunggu para hati yang sempat tersakiti
Setelah aku yakin bahwa seutuhnya raga mayamu menghilang, kini nama dan semua memori tentangmu kembali terngiang.
Aku tanpamu dipeluk oleh kenangan
Ingatan kita beradu
Tangis yang dipendam oleh tawa lepas dan gurauan yang tertutup oleh pertengkaran
Waktu menyirami kita dan pengalaman menyuburkannya Dalam hening kita bertumbuh
Masihkah ada waktu seperti sekarang?
Denyut ku milik mu
Denyut mu milik ku
Debar rasa kita sama
Rasa cinta kita sama
Akan kusudahi seluruh diriku, bermain dalam permainan rasamu.
Yang selalu kau jahatkan itu tak mampu membuatku sembuh dari rasa sakit berkali-kali.
Sebab yang benar-benar mencintaimu tidak akan pernah pergi meninggalkanmu.
Perlahan tapi pasti sebuah kisah asmara yang ku geluti
Ternyata berujung perih dan sakit hati
Hanya bisa sabar menahan luka
Karena derita tak kunjung reda
Kini hanya bisa berkelana mencari singasana cinta buat hatiku yang teluka
Lelah boleh asal jangan menyerah , milyaran manusia sedang berjuang mereka melawan ujian dan cobaan bukan cuma kamu sendiri .
Istirahat sejenak dan lanjutkan melangkah lakukan hal positif fokus kepada tujuanmu .
Cinta tidak hanya soal tampan ,nyaman , tapi juga butuh mapan. Mapan bukan berarti mempunyai segalanya , tapi keadaan dimana kau siap untuk menghadapi segala ujian .
Mampu berpijak dikeadaan susah sanggup bersyukur ketika mudah
Ini masuk puisi bebas pak, karena tidak terikat oleh aturan Rima, bait, dan lainnya. Jadi bebas saja mengungkapkan perasaan dalam diksi-diksi yang. memukau.
Asam gendis asam gelugur, kedua asam siang meriang, mayat menangis di dalam kubur, teringat badan tidak sembahyang
lumayan jaman pikiran masih putih gak banyak masalah... hapalan tuh mudah
Elok rupanya pohon belimbing, tumbuh dekat pohon mangga, enak rasanya berbini sumbing, biar marah tertawa juga.
Nah itu kerennnn
Ada aturan tersendiri untuk pantun ya, karena masuk dalam puisi lama. Misalnya bersajak a-b-a-b, ada Rima juga.
Nulisnya harus begini:
Asam gendis asam gelugur, kedua asam siang meriang, mayat menangis di dalam kubur,
teringat badan tidak sembahyang.
Dan gairah menulisnya akan membara, karena biasanya kita saling memberi masukan dan saling koreksi sehingga tanpa disadari kita belajar dan pengetahuan bertambah.
Untuk pemula biasanya lebih disukai puisi bebas karena si penulis bebas menuliskan isi hatinya.
Komentar
Posting Komentar