SUKA DUKA MENJADI WALI KELAS 7.2

 


Tugas sebagai wali kelas adalah membimbing siswa menjadi anak yang berakhlak dan berbudi pekerti yang baik. Menerapkan budaya yang ada dan menghormati keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Sebagai walikelas menanamkan kepada siswa nilai-nilai agama yang dianut. Siswa kelas 7.2 semuanya beragama Islam jadi hanya satu nasehat yang diberikan kepada siswa dalam kelas itu. Selalu bertaqwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha. Esa.

Tugas pokok sebagai wali kelas adalah mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan kelasnya, membina kepribadian dan budi pekerti siswa , membantu pengembangan kecerdasan siswa, dan membantu pengembangan kepemimpinan siswa. Sebagai wali kelas harus mengetahui jumlah anak serta namanya dan mengetahui identitas siswa di kela dengan cara memanggil seorang sebenarnya (administrasi kelas yang lengkap dan rapi). Mengetahui kehadiran siswa setiap hari serta memberikan laporan kepada kepala sekolah setiap hari Sabtu. untuk untuk di dicari solusinya dalam rapat pada hari senin dengan semua majelis guru, sehingga semua permasalahan dikelas dapat diminimalkan dan dituntaskan untuk kelancaran pembelajaran dikelas,  untuk di dicari solusinya dalam rapat pada hari senin dengan semua majelis guru, sehingga semua permasalahan dikelas dapat diminimalkan dan dituntaskan untuk kelancaran pembelajaran dikelas, mengadakan Penilaian terhadap siswa dikelasnya yaitu : Kelakuan, Kerajinan, dan kerapian dengan menggunakan Buku catatan Khusus dan instrumen yang telah disahkan bersama oleh kelompok wali kelas, untuk dicantumkan didalam buku laporan prestasi siswa setiap semester, membersihkan ruang kelas mulai dari jendela kaca serta pojok baca yang dalam dalam kelas.Mengadakan Penilaian terhadap siswa dikelasnya yaitu : Kelakuan, Kerajinan, dan kerapian dengan menggunakan Buku catatan Khusus dan instrumen yang telah disahkan bersama oleh kelompok wali kelas, untuk dicantumkan didalam buku laporan prestasi siswa setiap semester, mengambil tindakan untuk mengatasi masalah siswa dikelasnya, dengan bukti bukti pelanggaran yang tertulis yang telah dibukukan dan didokumenkan yang telah telah disahkan dengan penanda tanganan , yang penyelesaiannya melalui mekanisme yang jelas (Guru, guru Pembina, Guru BK, Wakasek, dan Kepala Sekolah),  Memperhatikan Prestasi siswa (Nilai Harian, Nilai ujian Semester, Ujian Akhir) dan memotivasi siswa dalam belajar sehingga siswa yang remedial dapat terlaksana  dengan baik dan tepat waktu sehingga semua siswa dikelasnya tuntas untuk semua mata pelajaran dan tidak menjadi kendala dalam persyaratan nilai kenaikan kelas dan kriteria nilai untuk penjurusan serta kriteria untuk lulus ujian akhir,  Setiap hari (pagi dan siang) memperhatikan kebersihan didalam kelas dan dilingkungan sekitar kelasnya dalam keadaan selalu bersih dan kondisi yang selalu dalam keadaan  indah dengan menghias kelasnya dengan aksesoris yang terjaga dengan baik, baik bunga maupun tulisan dalam bentuk ajakan dan kata-kata mutiara (Indonesia, Inggris, dan arab), untuk menjamin Kesehatan dan Kesejahteraan siswa di kelas tersebut,  

Saya sebagai wali kelas juga mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia mengajarkan siswa berpantun, menulis pantun  literasi, pantun nasehat, puisi rakyat. Semua karya siswa ditempel di Mading sekolah. Ada juga ditempel dalam kelas. Di kelas siswa berkelompok membuat pojok baca. Bukunya dibawa oleh siswa dari rumah dan ada juga yang membeli sendiri. Kemudian ada tambahan dari saya yang berjudul "Guru Idolaku yang ditulis oleh seluruh guru dari Sabang sampai Merauke. Hasil menulis bersama grup PGRI atas bimbingan Guru Blogger Indonesia Om Jay bersama tim solid beliau. Membina Suasana Kekeluargaan dikelas dengan selalu memberikan Nasehat kepada siswanya setiap saat, agar wali Kelas benar-benar menjadi orang tua kedua bagi siswa sehingga perilaku siswa dapat terbina dan terkendali.


Sebagai wali kelas peduli terhadap siswa yang mengalami permasalahan. Siswa A mempunyai masalah di keluarga dari rumah. Kita sebagai wali kelas harus mencari tau apa permasalahan  siswa A di rumahnya. Caranya dibuat surat panggilan orang tua untuk datang ke sekolah membicarakan masalah yang dihadapi siswa A tersebut. Seorang wali kelas 

Indahnya terasa apabila siswa bercanda lucu.Satu lokal terdiri dari 32 orang. Masing-masing mereka mempunyai karakter yang berbeda. Dari awal diperkenalkan saya adalah memegang kelas 7.2. Mulai dari perkenalan dengan orang tua sampai ke siswa. Siswa berasal dari berbagai daerah dan suku. Saya mengajar di Riau bermacam suku dan agama. Kebetulan dib Kelas 7.2  semua beragama Islam, suku Melayu, dan Minang. Kebetulan saya berasal dari Sumbar. Jadi pendekatan antara siswa dan guru sebagai wali kelasnya adalah mudah sekali beradaptasi karena siswanya lahir dari daerah Melayu.  

Diantara sekian siswa kenakalan yang menonjol tidak ada semua do atas rata-rata normal yaitu tidak terlalu mencolok akhlaknya. Hampir enam tahun bersama mereka siswanya adalah anak yang patuh dan menurut apa yang diperintahkan oleh gurunya. 

Akhir tahun ini di semester dua ada dua orang siswa yang bermasalah. Yang pertama Farel dan yang kedua adalah Dinda. Dinda adalah seorang anak yang pekerjaan orang tuanya berdagang ke tips pasar dengan kendaraan bermotor. Dinda dalam seminggu itu ada tidak masuk belajar dengan alasan menjaga adiknya karena ibunya pergi jualan.  Samapi ketiga kalinya Dinda mempunyai alasan yang sama  hari berikutnya dibuat surat untuk panggilan orang tua agar datang ke sekolah. Karena guru mata pelajaran lain seperti IPS dan IPS ingin berbicara dengan anak yang bernama Dinda. Karena kami di kelas ada membuat grup chat kelas maka dipanggil lewat telpon. Ibu Dinda pun datang menjumpai guru mata pelajaran tersebut. Membuat perjanjian bahwa Dinda mengerjakan semua tugas yang belum selesai. Orang tua pun ikut membantu Dinda menyelesaikan tugas. Setelah ada pertemuan antara orang tua Dinda dengan Guru IPA dan Guru IPS  orang tua juga ikut mengindahkan kesepakatan sama membimbing anak di rumah.

Begitu juga dengan Farel yang sering Alfa dan sakit. Farel selalu sakit mengatasnamakan orang tuanya pergi jualan. Sebagai wali kelas saya selalu menghubungi lewat hp. Farel di WA mengatakan, "Bahwa saya hari ini tidak masuk karena sakit. Keesokan harinya Farel kecelakaan buk, tidak masuk lagi begitu tulisannya lewat chatting di Grup WA kelas 7.2. 

Saya sangat penasaran apa gerangan dengan si Farel apakah benar dia sakit? Jangan-angan dia berbohong. Jadi mencari tau apa yang sebenarnya dengan siswa yang bernama Farel ini. Pendek cerita Farel di telpon dekat orang tuanya, "bahwa Farel ia cabut Bu?'. Katanya berkata jujur. Jadi besok datang ya? Keesokan harinya Farel Diantar orang tuanya. Orang tua Farel sakit dan mau operasi dan mamanya pamit sekalian menyerahkan Farel kepada saya untuk ibuk berikan arahan karena saya mau operasi ungkap orang tuanya. Saya juga berpesan agar Farel tetap dijaga dan diantar ke sekolah sampai ke lokal. Saya sebagai wali kelas tidak ingin kecolongan untuk kedua kalinya. Farel sudah Siantar ke sekolah sampai gerbang, tidak berapa lama kemudian minta izin sama satpam mau membeli masker. 

Walinkelas adalah orang tua kedua bagi siswa. Semua permasalahan yang berhubungan dengan siswa itu diserahkan sepenuhnya kepada walinkelas. Sangat indah untuk dilukiskan kenangan sebagai wali kelas. Bermacam keberagaman tingkah laku siswa selama 6 bulan mulai dari PJJ Sampai PTM.

Dengan adanya kerjasama pihak sekolah dengan orang tua semua masalah dapat diatasi dengan baik. Tanggal 24 Juni adalah pembagian raport kenaikan kelas. Subhanallah semua anak kelas 7.2 naik ke kelas 8. Semoga di kelas 8 siswanya mempunyai akhlak dan Budi pekerti yang patut dicontoh.



Saya adalah Nelwiza mengajar di SMPN 3 Tualang Kab.Siak Riau. Anak dari seorang ibu dan bapak yang bernama Armia dan ibu Fatimah Maiyar. Saya adalah anak sulung dari 5 bersaudara. Pernah menulis buku antologi bersama guru di seluruh Indonesia. Sudah ada 7 judul buku. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumahku Surgaku

Pemasaran Buku

Membuat Resume Mendunia