Tetap Menulis Walaupun Sakit
Minggu pagi ini seperti bayi semuanya dilayani oleh seisi rumah. Mulai dari makan sampai membersihkan badan yang lagi nggak enak dan nyaman karena seluruh tubuh ikut menikmati bagaimana rasanya sakit itu. Pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh yang sedang sakit tetapi sudah seminggu ini diambil alih oleh suami, adik, dan si buah hati yang ganteng. Si bungsu tetap membagi senyum manis apabila mata mama dan anak bertemu. Entah apa yang dirasakan oleh si gantengku di balik senyumannya yang indah itu. Ya Allah sembuhkanlah aku agar bisa beraktivitas lagi seperti biasa gumamku dalam hati.
Pagi-pagi adikku datang untuk melap badan agar terasa segar karena suami tidak sempat mengerjakan karena buruan berangkat kerja. Hidup sehat nikmatilah dengan sebaik-baiknya. Antara sehat dan sakit tetap dilalui tidak bisa mengelak bila waktunya telah bertamu dihadapan kita. Namun sebelum terjadi waspada dan perlu hati-hati. Malang sekejap mata, mujur tak dapat diraih
Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih
Arti Peribahasa :
“Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan”
Menerima dengan sabar apa yang telah diberikan oleh Allah. Menyesali adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama kita. Dengan kesabaran akan berkurang rasa sakit yang dihadapi saat ini. Mari berbaik sangka bahwa ini adalah sebagai pengugur dosa atas kesalahan baik disengaja maupun tidak.
Sakit ya diobati mudah-mudahan sembuh bisikku dalm hati. Gerah dan suntuk duduk, tidur tanpa ada kegiatan. Sore kemaren datang Erni bersama suaminya ke rumah melihat keadaanku. Assalamualaikum kata Erni dengan suaminya, "Waalaikum Salam jawabku dari dalam yang sedang duduk di kursi sambil menahan sakit habis dikusuk. Suaminya Erni Bapak Muktamar menanyakan bagaimana keadaan kakak," Aku menceritakan kronologis kejadian dari awal sampai akhir.
Di mana kakak jatuh kata "bapak Muktamar, Kakak pergi ke ladang sambil melihat orang bekerja di ladang. Kakak pergi berdua dengan Haikal. Petengahan jalan hari hujan jalan licin. Sudah kakak rem tapi motor ini tetap laju menuruni jalan yang berair. Nah di situ kakak sudah merasakan badan ini terhempas ke jalan yang bertanah. Sudah separoh perjalanan menuju lokasi. Akhirnya balek pulang Haikal membawa motor pelan. Sesampai di rumah ganti baju yang kotor dan basah.
Selang berapa waktu datang suamiku bersama 2 orang anak, mereka heran dan terkejut. melihat kondisiki yang duduk lemah sambil merintih menahan sakit. Dikirain tidak pergi karena bekal sudah disiapkan dari pagi sebelum berangkat. ucap suamiku.
Perawang, 13032022
NELWIZA
Keren 👍👍👍banyak pelajaran berharga
BalasHapus