Penyesalan Datangnya Selalu Terakhir

                             

                               




                                                                           Hari Sabtu pulang sekolah mengantarkan si bungsu pulang ke rumah. Kembali lagi ke sekolah karena ada Mugus dan Raker Pramuka. Sampai di sekolah acara sedang berlangsung. Aku malu untuk masuk ke ruang rapat karena terlambat. Duduk sambil melihat hp mau buk WA untuk chatting kawan dalam ruangan. Sembari buka WA keluar ibu kepala sekolah Ibu Surtini. Hai Bu NEl orang rapat masuklah itu nasi sudah datang, ambillah. Ia Bu, Jawabku sambil menganggukkan kepala.  Ibu saya kura sehat. Ya mau pulang pergilah.

Saya pamit untuk pulang ingin istirahat maunya tidur saja bawaan badan ini. Pulang ya Bu, kataku singkat. Ya ibu mengangguk. Sampai di rumah aku teringat suami dan anak-anakku pergi ke ladang. Mata tak mau pula tidur terbayang  mereka bekerja. Karena tidak tega membiarkan mereka di ladang. Maksud hati hendak menolong malah badan yang kesakitan.

Kira- kira 600 meter kami diguyur hujan. Berhenti memakai mantel biar tidak kehujanan.  Kami dengan senang hati melanjutkan   perjalanan. Sekitar 6 km perjalanan jalannya licin. Rasanya sudah direm namun Honda tetap menuruni jalan yang licin akhirnya Hoda meleset ke tepi aku dan Haikal jatuh. Helm di kepala terlepas motor terpeleset aku tersungkur bersama Haikal .

Tidak berapa lama ada dua orang membawa motor lewat Honda pun ditolong menarik ke tempat yang agak tinggi.

Akhirnya aku dibonceng pulang sama       Haikal. Semua kotoran dibersihkan. Duduk menunggu tukang kusut datang ke rumah. Astagfirullah sakit luar biasa sakit dikusuk oleh Bapak Sembiring. Syukurlah beliau ada di rumah rencana beliau mau berangkat ke Km 9 untuk mengobati orang yang jatuh Bapak Sembiring membuat lelucon agar aku tidak lemah dan sedih. Dengan kelucuan beliau aku tertawa. Sudah mulai hilang sakitnya ayo kita kusuk lagi biar masuk engsel yang bertikai kata Bapak Sembiring.

Bapak Sembiring pamit untuk melihat pasien beliau kemaren yang masih belum sembuh.

Terima kasih Bapak Sembiring yang telah Sudi datang ke rumah untuk mengusik tangan kiri ku yang sakit.  Penyesalan selalu datang belakangan. Kalau aku tak pergi tidak akan begini tanganku.   Apa dosaku Ya Tuhan sakitnya minta ampun tidak bisa diangkat  tangan ini, entah kapan bisa bawa motor lagi. Terpaksa aku diantar kalau mau pergi mengajar. Aku mulai menyusahkan anak untuk minta antar jemput sekolah. Semoga sakit ini cepat sembuh biar bisa beraktivitas kembali seperti biasanya. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.


.

Perawang, 05032022

Nelwiza

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Resume Mendunia

Rumahku Surgaku

BLOG SUDAH LAMA TIDAK DIGUBRIS