MENGELOLA TAMAN BACAAN
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
PERTEMUAN KE- 30, GELOMBANG 23-24
NARASUMBER: BAMBANG PURWANTO, S.KOM, GR
MODERATOR:ROSMINIYANTI
Tidak terasa selesai sudah pertemuan yang memberi semangat untuk terus berkarya demi lmu dan kepuasan tersendiri bagi yang mendapatkan rasa yang nkmat. Kepuasan dalam menulis akan terasa apabila dikembangkan dengan hati yang bergairah dan mempunyai tujuan dan cita-cita mulia.
Baik malam terakhi belajar malam ini akan diberikan dan dipersembahkan ilmu yang telah diterapkan oleh Bapak Bambang bersama moderator ibu Rosminiyanti. Tema yang sangat menarik sekali yaitu :Mengelola Taman Bacaan"
Alhamdulillah malam ini bisa berbagi pengalaman dalam mengelola taman bacaan. Istilah yang sedang keren adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Malam ini saya mengucapkan terima kasih kepada Om Jay yang memberikan kesempatan untuk berbagi malam ini.
Bapak Ibu Guru Hebat penulis yang luar biasa. Buku sangat identik dengan penulis. Nah hari ini juga kita akan membahas sesuatu yang dekat dengan buku dan penulis.
Ijinkan saya membagikan gambar tentang TBM. Nama TBM kami adalah TBM AS Lebakwangi. Awal berdiri tanggal 5 Oktober 2011 dengan nama TBM Ayah Salwa.
Nama Ayah Salwa digunakan sebagai nama TBM, dengan alasan menggunakan nama panggung kalau sedang mendongeng. Walau akhirnya di tahun 2012 TBM Ayah Salwa diganti dengan nama TBM AS Lebakwangi.
TBM AS Lebakwangi saat berdiri masih bergabung dengan rumah. Rumah mungil berukuran 21 meter peregi. Rumah yang terdiri dari Ayah Salwa, Ibu Salwa dan Salwa anak semata wayang.
TBM AS Lebakwangi hadir karena kepedulian kepada anak-anak. Ayah Salwa sang pendongeng merasa perlu mengajak anak-anak untuk senang membaca. Awal berdiri tidaklah mudah. Tantangan dari pasangan pun menjadi tantang pertama yang harus dinegosiasi. Memberikan penjelasan kepada pasangan itu pun butuh perjuangan alias senyuman manis. hehehe...
Mengawali dengan mengumpulkan buku-buku yang dimiliki di rumah. Terkumpul ada sekitar 200 buku. Kami simpan di sebuah box. Setelah terkumpul, saya memilih tanggal yang sekiranya baik, maka kami lahirkan TBM Ayah Salwa pada tanggal 5 Oktober 2011. Berarti sekarang umumnya sudah masuk 10 tahun.
Mengawalinya kami siapkan sebuah rak, dengan 3 trap. Rak pertama saya simpan koran dengan buku pengunjung. Rak kedua saya simpan 20 buku cerita anak-anak. Rak ketiga saya simpan majalah bobo sebanyak 20 buah. Setiap pagi saya simpan di teras. Rumah kami tanpa pagar. Anak-anak sangat mudah sekali menjamah buku yang kami simpan di teras. Rumah kami kosong, karena Ayah Salwa dan Ibu Salwa bekerja. Salwa saat itu usianya masih 8 tahun. Setiap pagi saya antarkan ke rumah Ibu, sehingga rumah kosong. Kini Salwa sedang kuliah semester 2 di UNPAS dengan Jurusan Kependidikan Bahasa Indonesia. Mohon doanya agar bisa menjadi guru yang disenangi anak-anak kelak
Perjuangan membangun TBM saya melakukan pendekatan kepada tetangga, Ketua RT dan Ketua RW. Walau saat itu saya sedang menjabat sebagai Ketua RT, kini sih sedang menjabat Ketua RW 13 Lebakwangi Asri Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung
Saya ijin share google map TBM AS Lebakwangi. Alamat Lengkap TBM AS Lebakwangi adalah Perumahan Lebakwangi Asri D4 No 18 RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung Provinsi Jawa Barat
https://www.google.com/maps/place/TBM+AS+Lebakwangi/@-7.0407779,107.6063948,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e68ebbab961d753:0xcefcfae9e4958ed5!8m2!3d-7.0407985!4d107.6085766?hl=id
BM AS Lebakwangi dalam menjalani kegiatannya memanfaatkan facebook. Kini memang kurang aktif, karena pandemi dan saya menjabat Ketua RW sehingga lebih fokus mengelola keperluan masyarakat.
Apa yang dilakukan di facebook? Posting kegiatan-kegiatan yang dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Kegiatan awal memang tidaklah langsung mengajak anak-anak membaca. Cara perdana adalah dengan mengadakan Dongeng Ayah Salwa. Ternyata anak-anak senang mendengarkan dongeng. Buku-buku kami keluarkan dan di gelar di meja yang telah disiapkan. Anak-anak berkumpul dan mendengarkan dongeng.
BM AS Lebakwangi pun memiliki blog, walau jujur ternyata untuk istiqomah mengelola blog itu memang tidaklah mudah. Kini saya lebih fokus dengan penamrbams.id.
Ini blog TBM AS Lebakwangi :
https://lebakwangimembaca.wordpress.com/
Silahkan berselacar disana, banyak informasi yang didapatkan.
Seperti apa kalau TBM AS Lebakwangi dicari di mesin pencari google. Inilah penampakannya
Tinggal di Kabupaten Bandung sangatlah beruntung. Banyak pegiat literasi yang lebih dulu bergerak dibidang literasi. Mereka tidaklah memikirkan biaya, militansinya sangat terasa. Sebut saja TBM Arjasari dan Sudut Baca Soreang.
Dalam mengelo la TBM AS Lebakwangi kami mencari pengelola yang sanggup menunggu. Bahkan kami memiliki 5 generasi yang pernah menjadi pengelola harian. Mereka kami berikan insentif. Mulai dari 100 ribu hingga yang terakhir 500 ribu. Dari mana uangnya ? awal dari pribadi, sampai akhirnya mendapatkan donatur karena mereka peduli dan melihat kegiatan di Facebook.
Apa sih keutungan membuat TBM? TBM bagi kami sekeluarga adalah tempat pengabdian. Tempat belajar untuk ikhlas, sabar dan senang dengan anak-anak. TBM tidaklah seseram Perpustkaan yang harus hening. Coba bayangkan anak-anak dengan riang membaca dengan bersahutan. Mereka tidak merasa terganggu. Bayangkan saat kita di perpusakaan sekolah misalnya, baru ngobrol sebentarnya saja langsung orang yang terdekat akan menatap tajam sembari sedikit mengeluarkan mata, heheh. Maaf jangan ribut y
Interaksi dengan TBM lain membuat jaringan TBM menjadi kuat. Silaturahmi pegiat literasi memudahkan untuk saling menguatkan. Ini kegiatan benar-benar sosial, ngak ada duitnya. Untungnya adalah kebahagiaan yang bisa melihat anak-anak membaca buku, pinjam buku, cerita bersama , belajar komputer, belajar internet, belajar bernyanyi, membuat puisi, dan banyak kegiatan lainnya.
Tahun 2013 saya diberikan amanah sebagai Bupati. Maaf bukan Bupati pemerintahan Kabupaten Bandung, tetapi Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bandung. Mendapatkan amanah sebagai Ketua FTBM Kab Bandung periode 2013-2017. Menjadi ketua sebuah organisasi pun tidaklah mudah, tidak dapat biaya operasional. Untuk roda organsasi tetap berjalan, harus membangun kemitraan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan (saat itu di Kab Bandung, adalah BAPAPSI masih berupa Badan belum Dinas)
Prestasi yang diraih dalam pengelolaan TBM AS Lebakwangi adalah :
1. Terpilih sebagai Ketua Forum TBM Kab Bandung periode 2013-2017
2. Juara ke 1 TBM se Kab Bandung tahun 2013
3. Juara ke 2 TBM se Provinsi Jawa Barat tahun 2013
4. Juara ke 1 TBM se Kab. Bandang tahun 2014
5. Juara ke 1 TBM se Provinsi Jawa barat tahun 2014
6. Anugerah Sabilulungan Award tahun 2018 dari Bupati Kab. Bandung
7. Juara ke 1 TBM Teladan se Kabupaten Bandung 2019
[19 setahun sejak TBM AS Lebakwangi berdiri kami mendapatkan kejutan. Rizki yang tak disangka kami bisa membeli rumah yang masih dekat dengan TBM. TBM no 18 rumah yang baru no 26. Dekat loh. Sejak itu TBM AS Lebakwangi memiliki bangunan yang mandiri. Tidak seperti saat gabung dengan rumah pribadi. Saat itu kalau TBM buka, anak-anak bisa sampai membaca di dapur bareng Ibu Salwa,
Apa hubungan TBM dengan Guru ? Guru sepantasnya menjadi buku sebagai sahabat yang bisa dicintai. Mencintai buku banyaklah cara, seperi Bapak-ibu yang saat ini sedang berjuang untuk melahirkan buku. Awalnya antologi selanjutnya buku solo. Kecintaan saya kepada buku sudah sangat tak bisa dipisahkan. Rumah pun penuh buku dimana-mana
Pengalaman seru di TBM, bila ada kegiatan. Seperti kegiatan BIMTEK. BIMTEK TBM yang dilaksanakan di Hotel Grand Pasundan tahun 2011 mengantarkan saya bisa bertemu dengan para pegiat literasi tingkat Nasional. Seperti GOL A GONG, Wien Muldian, Agus Munawar, Agus M. Irkham, Bu De Kiswanto, dan lain-lain
Program yang menarik buat kami adalah gelar buku ke sekolah-sekolah yang dekat dengan TBM AS Lebakwangi. Dengan menggunakan motor membawa buku sekitar 100-200 bersama isteri, menjadi sebuah romantis berbau literasi. Saat di sekolah, kami gelar buku. Anak-anak mendapatkan dongeng, juga bisa membaca buku bersama-sama
Mengelola TBM sejak 2011. Mendongeng sejak 2003. Dua aktivitas ini menguatkan saya di sekolah. Guru tak hanya mengajar. Guru bisa lakukan banyak hal. Kegiatan literasi sangat banyak sekali di sekolah. Saya aktif sejak adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sejak jaman pa Anis. Bahkan dimulai jadi relawan di sekolah, pernah menjadi Koordinator Literasi (2019-2020 dan 2020-2021). Berhasil membuat SMP Taruna Bakti mendapatkan Anugerah Sekolah Literasi Ketegori Utama se Kota Bandung. Penghargaan secara pribadi pun didapat dari Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai Penggiat Literasi
Mengelola taman bacaan memerlukan pengorbanan dan semangat yang tinggi mulai dari memiliki buku pribadi sampai mendapat perhatian dari tetangga dekat. Membangun taman bacaan narasumber kita mengembangkan dengan mendongeng agar menarik minat anak-anak untuk membaca. Membaca adalah salah satu menghindarkan anak dari main gim. Karena main gim bukanlah salah satu pencapaian anak-anak untuk meraih cita-cita mulia.
Materi yang di berikan oleh bapak Bambang merupakan motivasi bagi saya untuk mendirikan pustaka mini untuk keluarga baru merembes ke lingkungan anak tetangga. Mencoba untuk menarik anak bangsa mencintai literasi. Dengan berliterasi anak-anak akan bertambah ilmu sedikit demi sedkit. Sekarang ini pembelajar berbasis digital harus ditingkakan dan digalakkan. Kalau ingi bangsa jaya mari kembangkan pembelajaran sejak dini dengan mendirikan taman bacaan.
Panjang lengkap tepat
BalasHapus