Menulis itu Memberi Kepuasan
Pagi yang Sejuk
Pagi udara sejuk menusuk relung hatiku
Mentari pagi menampakkan wajah yang cantik
Seraya menyapa selamat pagi untuk semesta alam
Silakan berkiprah di alam bebas mencari karunia Ilahi
Keberkahan menambah kesenangan lahir batin
Jadilah manusia amanah menjaga titipan ilahi Rabbi
Kekayaan kesuburan terhampar di depan mata
Olah buat yang bermanfaat demi anak cucu kita
Semoga kesenangan kebahagiaan menyertai
Nikmati jalani bersama rasa dan duka berbagi
Aksara bermakna lantunan jari jemari mengukir kata menuju titik permulaan. Saya adalah seorang wanita menyukai kecantikan menanam bunga, menyenangi tanaman, mempunyai hobi memasak kue, sambal , dan menyukai tulis menulis. Semenjak dari sekolah dasar sudah senang membuat diary untuk mencurahkan apa yang di rasa dalam kehidupan.
Semasa sekolah banyak kenangan yang dirasa. Hidup berdampingan dengan orang tua. Saya anak pertama dari lima bersaudara. Sebagai kakak membantu pekerjaan orang tua hanya semampu saja. Sepulang sekolah pergi mengikuti ibu ke sawah.
Saya menyukai menulis berawal dari seorang guruku yang baik dan perhatian. Mungkin karena saya suka menulis membuat cerita apa yang dilihat. Setiap tugas Bahasa Indonesia saya sangat menyukai menceritakan kejadian nyata dan ditambah dengan hasil bacaan berupa majalah dan koran.
Di majalah gadis ada kata-kata romantis saya kutip dan catat di bawa ke sekolah. Apabila guru menyuruh tulislah perjalanan kamu waktu libur ke mana kamu pergi perintah guruku di papan tulis. Waktu itu guru saya menulis masih memakai kapur putih. Kalau ada koran saya suka mencatat moto dari seorang penulis yang selalu terpampang di koran harian dan kompas.
Menulis merupakan goresan perasaan seorang penulis. Saya merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang hidup di sekeliling saya. Semua itu ditulis sambil mencurahkan kesukaan. Entah mengapa menulis itu enak sekali seperti menceritakan seorang anak kecil selalu menang gis minta uang kepada ibunya. Saya tulis di buku harian ku bahwa perlunya uang jajan untuk sekolah. Padahal di sekolah ada nenek-nenek yang menjual kerupuk kuah pisang rebus dan lontong sayur jipang.
Dengan kesenangan, kepuasan untuk menulis semua buku di coret-coret dengan tulisan. Tulisan berupa cerita yang menarik . Kegiatan di sawah memanen padi pun ditulis. Menulis itu mengairahkan sanubari seolah-olah mencapai hasrat tertuang berbagai gagasan dan ide.
Kebetulan sawah baru selesai panen. Siap untuk disemaikan bibit benih namanya. Padi yang sudah matang direndam selama dua malam kemudian diangkat dan didiamkan dulu tiga hari. Sudah ada muncul kecambahnya baru disemai ke sawah yang sudah dibuatkan. Sekitar 2 ×3 meter luasnya. Tergantung luas sawah yang mau ditanami.
Berbagai ide meluncur begitu deras di kepala ini untuk menguraikan berbagai genggaman. Genggaman itu dipegang erat dilepaskan sedikit-sedikit sampai habis meninggalkan bekas. Bekas yang ditinggalkan dapat dinikmati oleh pembaca Budiman di mana saja mangkal. Mangkal menikmati sebuah kisah nyata anak negeri.
Mulai menyukai menulis disebabkan oleh guruku menugasi tugas di sekolah membuat latihan. Latihan dari guru yang masuk lokal. Menjelaskan materi pelajaran kemudian ada perintah. Nak, keluarkan buku latihan mengarang, Ya Bu jawab semua teman-teman di lokal. Semangat menulis bermunculan menghadiri buku latihan. Halaman demi halaman penuh mengisi butiran-butiran huruf. "Siapa selesai karangannya antar ke depan biar dinilai? Saya langsung ke depan membawa latihan mengarang. Sambil menunggu guru memeriksa latihan. Saya ambil buku harian dalam tas menulis perilaku teman yang suka mengganggu. Laki-laki suka menganggu perempuan dalam kelas. Asyik menulis tentang perilaku teman guru menyapa nama saya. Memanggil untuk menyuruh ke depan mengambil buku latihan. Setelah dilihat nilai karangan saya bagus nilainya, nilai karangan 80 tulisan 80.
Bermula dari guru memberi nilai bagus karangan yang menceritakan tentang liburan. Libur hanya di rumah membantu ibu. Sore Minggu ibu menyuruh ke kedai membeli garam untuk masak gulai itik cabe hijau. Biar tulisannya banyak dibuatlah cerita jatuh mau pergi ke kedai. Sehingga lupa apa yang disuruh ibu tadi. Pulang lagi ke rumah, " Mak sapa saya, mamak suruh beli apa tadi? Garam ! Jawab mamak. pergi lagi ke kedai. Sampai di jalan ada induk ayam membawa anak-anaknya beramai-ramai. Menciap-ciap menghampiri saya. Kemudian lari menghindari induk ayam yang jahat dikira saya mau mengambil anaknya. Akhirnya saya jatuh berdarah kaki kena batu. Saya pulang lagi mengadukan sama Mak bahwa ada induk ayam jahat. Saya takut nantik dipatoknya.
"Mak mengobati kaki yang berdarah kemudian pergi lagi ke kedai untuk membeli garam. Sampai di kedai rupanya nenek tukang jualan tidak ada saya tunggu sampai neneknya ada. Sehabis dari kedai Mak menyuruh mengacaukan gulai itik. Itik Mak banyak ada yang jantan betina semuanya dilepas ke sawah. saya dekat sawah membentang luas. Apabila musim padi pemandangannya sangat indah. Semua berwarna kuning keemasan. Cantik padinya bernas membuat gembira para petani di kampung saya. Termasuk Mak sangat gbira karena sebentar lagi panen.
Kisah perjalanan saya menyukai menulis berawal dari nilai yang selalu 80. Kalau ceritanya bagus ibu guru memberi nilai 85. Kepuasan di benak saya mulai tumbuh bibit menggemari menulis menjadi hobi indah.
Perawang, 25 Februari 2022
Nelwiza
.wah........membuka kenangan lama ..👍Perawang itu dimana Bu Nel?apakah dekat psaman?
BalasHapusBukan Bu, Perawang tu Riau, Pasaman Sumbar (Padang)
HapusPerawang Propinsi Riau, Pasaman Propinsi Sumatera Barat Bu.
Hapus