Mengolah Majalah Sekolah


Narasumber: Widya Setianingsih, S. Ag. 

Moderator: Maesaroh

Pada pertemuan malam ke 12 ini memang berbeda dari malam sebelumnya. Ibu kita malam ini sangat piawai memilih kata perkata. Sehingga terbawa arus sampai ke hulu aksara bermakna. 

Baik pada malam ini langsung saja ke profil ibu narasumber, bahwa beliau adalah peserta gelombang 21 yang lulus dan beruntung mendapat peringkat terbaik juga menulis buku solo beliau "Laras -Laras Makna dalam Puisi". Tidak lupa ibu cantik kita yang akan membersamai acara belajar malam ini. 

Ibu narasumber akan memberikan materi tentang   "Bagaimana Mengelola Majalah Sekolah?" 

1. Berbicara dulu apa itu majalah dan apa itu majalah sekolah ?

Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. 

Sedangkan majalah sekolah adalah majalah yang dikelola, dibuat, dan diedarkan dikalangan sekolah. Dari sekolah untuk sekolah. 

Ibu narasumber juga memperkenalkan sejarah singkat majalah sekolah beliau yang diberi nama Kharisma.  Beliau menjelas bahwa usia majalah sekolah kami kurang lebih 13 tahunan. Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007. 2008 sempat vakum selama dua tahun. Tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn. mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit. Tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih. Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik,  keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu  hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman).rLewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan saya sebagai reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010 saya diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan.

Selanjutnya ibu narasumber memaparkan langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah.  

1. Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah

2. Mengajukan Proposal.

Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. 

3. Membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan.

4. Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dan lain-lain.

Kemudian ibu narasumber juga memaparkan tentang susunan redaksi majalah sekolah.

1. Penasehat

Dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah

Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2. Penanggung Jawab 

Yaitu Kepala Sekolah

Tugasnya : Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 

3. Pimpinan redaksi 

Dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor 

Tugasnya: Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan.

5. Reporter 

Rporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer  Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout 

Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara 

Tugasnya: Mengatur  jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah 

Dan apa pula manfaat majalah sekolah. M

Manfaat Majalah Sekolah adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan orang tua siswa dan siswa

2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dan lain+ lain)

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 

5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerbitkan majalah adalah: 

1. Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat.

b. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.

Contoh : SMART, 

KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.         

1. Menentukan artikel yang akan ditampilkan. Visi Misi Sekolah 

2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.

4. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik. 

5. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

6. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll. 

7. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game.

8. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

9. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

10. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dan sebagainya.

 




Narasumber memaparkan kita harus mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

Kemudian mencari tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya : tetap berprestasi di masa pandemi, Semakin Berilmu Semakin Berakhlak. Selanjutnya 

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah. 

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi dan orang tua murid.

Saran : 

1. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

 2. Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.

 3. Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan. 

4. Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)

   Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para pembaca) 

   Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.  

5. Cover dan Layout Menarik. u

Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah.  Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah. 

Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,

 SMP, SMA).

Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. 

Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja. 

6. Pembiayaan. Pembiayaan digunakan untuk:

1. Biaya cetak majalah

2. Membayar HR crew

3. Pembelian hadiah kuiz 

Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi tiga.

1. Murni dari siswa, Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

2. BOSDA 

Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

3. Sponsor.

Bisa dengan menggandeng  orang tua siswa yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah. 

7. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik.

Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll.

Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop. 

8. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.

Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

9. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama pentingnya  nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team. 

 Selanjutnya ada perbedaan majalah dengan buletin. Buletin, lebih mengupas materi. Tidak ada berita. Kalau majalah lebih kompleks, bisa berita dan materi, rubriknya n dan lebih luas. Buletin biasanya lebih tipis, temanya ringkas dan terbatas. Sedangkan majalah lebih tebal karena menyajikan banyak hal.  Buletin biasanya mengangkat suatu topik tertentu dan dipublikasikan dalam kurun waktu tertentu atau berkala. Sedangkan majalah kumpulan berita, cerita, artikel, dan iklan yang umumnya dicetak pada lembar kertas berukuran kuarto (A4) dan dijilid berbentuk buku serta diterbitkan berkala. 

 Demikianlah resume malam ini semoga bermanfaat dan salam literasi untuk kita semua. 


Komentar

  1. Lanjutkan... Dikit lagi buku solo terbit.... Kereen....

    BalasHapus
  2. Mantap....lengkap dan informatif

    BalasHapus
  3. Top bgt resumenya Bunda Nelwiza

    BalasHapus
  4. Mantab jiwa, Jelita (jelas, bergizi dan makin tertata)..paket sajian komplit diramu dengan paduan gambar yang elegan.
    Mantul Bu Iza..👍

    BalasHapus
  5. Keteeen... Yokyok semangats sampai akhir

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Resume Mendunia

Rumahku Surgaku

BLOG SUDAH LAMA TIDAK DIGUBRIS