Suasana liburan bersama rekan guru
Hari Jumat tanggal 3-5 Desember 2021 naik mobil Pariwisata pukul 14.00 WIB. Jalannya ke Sumbar rute dari Riau terus ke Pulau Mande, Pulau Soetan, Pulau Gemuruh dan terakhir mandi di Malibou Anai Tirta alami
Perjalanan di Pulau Mandeh sangat menyenangkan naik pompong Sampai ke Pulau Mandeh, aku agak takut mandi karena belum terbiasa. Trauma mandi di air yang agak dalam . Karena sewaktu KKN dulu pernah mandi di Sungai Batang ditengahnya itu ada seperti Lubuk. Aku lari ke pinggir dan langsung ganti baju di dalam tenda.
Itu makanya pergi rekreasi kemaren agak ngeri mandi apalagi air lautnya asin. Setelah mandi lanjut ke sungai Gemuruh nama Pulaunya kata Bapak yang membawa Pompong. Sesampai di sana mandi lagi dan langsung tukar baju. Setelah pukul 11.30 wib waktunya makan siang. Sudah perut lapar angin berhembus lauknya cocok dengan selera. Alhamdulilah mantap enaknya gumamku dalam hati. Pintar sekali ibuk ini masak seperti masakan ibukku. Terasa pulang kampung ke rumah orang tua rasanya.
Mau tambah nasinya tetapi rok ini dah agak mulai sempit sesak rasanya. Mana roknya sempit padahal perut masih bisa ditambah agak 2 sendok lagi ucapku dalam hati. Ya sudahlah habisi saja ikan ini.
Selesai makan langsung ke sungai Gemuruh dan mandi untuk berangkat ke Padang. Sebelum ke mobil membeli ikan teri Mandeh terlebih dahulu. Mumpung harganya murah dari di Perawang. Semuanya naik mobil dan lanjut ke Kayu Tanam. Mobil berhenti dan nginap malam. Pukul 07.00 langsung berangkat ke pemandian Malibou Anai Tirta Alami.
Airnya sejuk dingin, wah mengigil dan malas masuk berendam. Rupanya sampai dalam air tidak terasa dingin malah panas. Sampai di air terjun pantulan airnya deras tersa diterapi punggung ini. Tidak payah diurut lagi badan ini pikirku karena sudah sampai ke tulang enak.
Aku melangkah ke tengah serasa ada yang memegang panggulku setelah diraba tidak ada kawan di sebelah aku takut merinding ah ini tidak ia ini, ucapku dalam hati. Dan langsung ambil baju ganti dan handuk.
Setelah ditanya rupanya Si Dewi yang sedang menyelam. Dewi kemaren menyelam dekat ibuk ya?
Perjalanan dilanjutkan ke Bukittinggi dan sekitarnya. Semuanya sibuk membeli oleh-oleh dari pasar Bukittinggi. Sedangkan saya menyempatkan bertemu ibunda tercinta ke rumah. Karena jarak dari parkir mobil sekitar 20 menit.
Sesampai di rumah, saya ucapkan Salam. Ibunda terkejut dan heran kok tiba-tiba datang. Saya peluk dan cium ibunda, kemudian beliau menanggis terharu dengan kedatanganku. Sama siapa pulang? Ibu bertanya, sama kawan-kawan. Mereka pergi berbelanja untuk oleh -oleh di bawa ke Perawang.
Aku disediakan makan dan air minum teh, seperti tamu jauh. Senang sekalilah ibuku aku pulang hanya sebentar pikirku dalam hati. Mana dibuat air minum secepat itu, semoga orang tuaku diberi kesehatan. Beliau tidak mau ikut denganku ke perantauan. Kata beliau sayang rumah yang sudah payah membngunnya. Begitulah orang tua biar beliau di rumah sendiri asal di rumah sendiri. Aku sangat sedih bila berjumpa dan bercerita tentang ibu.
Singkat cerita aku sempatkan makan dan minum serta bicara. Membawa sedikit oleh-oleh dari ibu, seperti beras kampung, telur itik kampung, dan juga tebu yang aku suka.
Karena cuaca agak mendung aku cepat bersiap untuk balik ke tempat parkir mobil bus. Ibupun menyuruh cepat balik sebelum terkurung hujan.
Aku pamit sama ibu serta saudara di kampung. Ibupun mengantar ke jalan melepas kepergian ku yang hanya tidak sampai satu jam.
Akhirnya sampailah ditempat pemberhintian bus dan menunggu kawan-kawan pergi berbelanja dan adajuga yang shalat. Sekitar jam 02.00 malam sampai di Perawang dengan selamat. Semoga tahun depan perjalanan yang menyenangkan ini terulang kembali bersama kepsek Surtini dan kawan-kawan majelis guru beserta staf SMPN 3 Tualang.
Monggo mampir ke blog saya bapak ibu.
BalasHapus